Senin, 30 Juli 2012

Takdir

Masa muda adalah masa dimana seseorang hdup dgn berjuta angan. Bigtu pun dgn pmuda ini, pmuda yg pnuh smangat layaknya  pemuda lainnya. Pria muda yg penuh antusiasme terhdap kehdupan. Tp smua berubah drastis tatkala sepatah kalimat keluar dri mulut seorang dokter.. kalimat yang mungkin tidak pernah terpintas sebersit pun dalam pikiranya. ya dokter memvonis bahwa dirinya menderita glioblastoma, yaitu kanker yg mnyerang otak dan tpatny terletak diatas tentorium/otak besar.
Dan karena penyakit itu pula, sebuah vonis yang tak kalah mengejutkanya ia dengar, dikatakan bahwa hidup nya itdak akan lama lg.. Dan satu-satu nya cara yg mungkin bisa memperbesar pluang hidup lbh lama adalah oprasi, itupun dgn prhtungan 80%:20%, 80% gagal dan hanya 20% kemungkinan ia selamat. Sebuah kenyataan pahit bagi pria muda tsb , kenyataan yg bak palu gada yg merobohkan dan meluluhlantahkan bangunan-bangunan mimpinya. Ia merasa hidupnya hancur, tak tentu arah seperti terpidana mati yg mnunggu guilotine jatuh memutus kepalanya.
Ya walaupun vonis tsb kluar dr mulut dokter yg hanya manusia biasa, tp setidaknya vonis itu seudah seperti sebuah "proposal kmatian" yg tinggal mnunggu persetujuan  tuhan. Hidup dgn vonis mati yg menghantui bukanlah perkara mudah. Pria muda yg dulu penuh semangat dan antusias kini berubah menjadi pria yg tak punya tujuan, mimpi dan hdup hanya "sekedarnya" ia jalani. Ia tak mau mngambil jalan operasi, karena baginya itu tdk brguna dan akan sia-sia saja. Ia lebih memilih menjalani sisa hidupnya, dengan hidup hanya sekedar hidup tanpa tujuan berarti. Karena baginya setelah datngnya vonis tsb, mimpinya tleah usai, tujuan hidupnya telah hilang..
Tp disaat keterpurukan dan khilangan makna hidup, ia bertemu sesuatu. Sesuatu yg nantinya membuka matanya dan mengembalikan semangatnya. Sesuatu yg mampu menyadarkan bahwa hidupnya belum lah usai hanya krn sebuah vonis dokter. Ia kembli menemukan antusiasme dan semangat disisa hdup nya. Ia tersadar bahwa slama ini yg ia lakukan bukanlah suatu bentuk kepasrahan terhadap keputusan tuhan. Tp justru sebuah tindakan yg sbnarnya mencerminkan kekecewaan, kemarahan, ketakutan dan penolakan terhadap kenyataan vonis tersabut dan lebih mamilih hidup dan bersembunyi pada kata "TAKDIR".

Ssuatu yg mampu membangkitkan kembli hidupnya pastilah sangat berharga. Karena sesuatu yg berharga itu lah ia kembli mnemukan tujuan hdupnya yg baru.. Dan utk mencapai tujuan hdup yg baru itu tentu ia harus bisa hidup lbh lama. Dan krn itu ia berani memutskan utk mengambil pilihan yg slama ini tdk ada dlm pikiranya, sebuah pilhan yg selama ini ia abaikan dan singkirkan karena ketakutan dalam drinya.
Ya, akhrnya ia memtuskan utk menerima pilihan operasi, operasi yg kmungkinan brhasilnya hanya 20%, operasi yg hanya berakibat pada 2 hal. Ia bisa hidup lebih lama atau justru mati lebih cepat. Tapu ia tak perduli , keberanianya telah timbul, ia tak pduli meski hanya 20%, 10% atau bahkan 1% sekalipun ia akan tetap menjalani operasi tsb demi mimpi dan tujuan hidup nya yg baru.
Toh dalam pikiranya meskipun ia nanti gagal dan akhrnya mati akibat operasi itu, ia akan tetap bahagia karena ia telah mampu bangkit dan kembali pada dirinya yg dulu, kembli pada hidup yg sebnarnya, kembali punya tujuan hidup setelah terpuruk. Itu semua berkat sesuatu yg berhasil merubahnya, sesuatu yg mampu mengangkat dirinya dri keterpurukan dan kefrustasian.
sesuatu yang mungkin sederhana bagi orang lain tapi sangat bermakna bagi dirinya, dan untuk sesuatu itulah ia mau berjuang untuk terus hidup.........


Dan jika ia nanti mati dalam perjuangannya itu, setidaknya kali ini ia merasa jauh lebih pantas menggunakan kata "TAKDIR".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar